Pangkalan Balai, Humas.
Sebanyak 15 orang anggota
Palang Merah Remaja (PMR) MAN Pangkalan Balai (manpaba) mengikuti kegiatan
Seminar Narkoba dan HIV/AIDS yang digelar oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten
Banyuasin pada hari Rabu (11/9) kemarin, bertempat di Gedung Auditorium
Pemerintah Kabupaten Banyuasin di Kompleks Kantor Bupati Banyuasin.
Acara ini dibuka
oleh Ketua PMI Banyuasin
Hj Hafinalty Amiruddin Inoed dengan dihadiri sebagai Narasumber, KBO Satnarkob
Polres, RSUD Banyuasin, PMI Banyuasin, Kementerian agama Banyuasin dan PKBI Sumsel.
Ketua
Penyelenggaran Husnan Bhakti yang juga Asisten I setda Pemkab Banyuasin mengatakan
kegiatan ini diikuti 150 anggota PMR dan Siswa SMA remaja dan guru dari 10
sekolah, yakni SMAN 1 Banyuasin
3, SMAN Plus Banyuasin
3, SMAN 3 Banyuasin
3, SMK PGRI Pangkalan Balai, MAN Pangkalan Balai, SMA Sanuddin Pangkalan Balai,
SMA AL-Mashri Pangkalan Balai, SMK PGRI Pulau Harapan, SMK Muhammadiyah
Pangkalan Balai dan SMKN Suak Tapeh.
Dikatakan Husnan
Bhakti SH Msi tujuan dari kegiatan secara umum untuk mempercepat respon
masyarakat terhadap HIV dan AIDS dengan fokus pada perlindungan perempuan dan
perlindungan anak, mencegah insfeksi baru, meningkatkan akses pengobatan dan
pengurangan dampak dari AIDS.
HIV dan AIDS adalah penyakit
berbahaya yang belum ada obatnya. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
atau syndrome penurunan kekebalan tubuh yang di dapat, adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit
HIV/AIDS merujuk pada keadaan seseorang yang tidak lagi memiliki sistem
kekebalan tubuh sehingga berbagai macam penyakit dapat menyerang dan sangat sulit
untuk disembuhkan. Hampir semua penderita AIDS berakhir dengan kematian, karena
hingga saat ini penyakit AIDS belum ada obatnya. Penderita penyakit AIDS di
Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagaimana dipaparkan oleh
Pembicara dalam seminar ini Dr Fahrul Rahman dari RSUD Banyuasin.
Perempuan dan anak merupakan bagian terbesar dari
jumlah kasus HIV dan AIDS, perempuan rentan terinfeksi HIV dari pasangannya dan
hal ini berdampak terhadap anak. Begitu juga remaja sangat rentan akan bahaya
HIV dan AIDS, ungkap Fahrul.(LS).