Pangkalan
Balai – Humas.
Untuk
pintar itu memang mahal, inilah yang menjadi paradigma sekolah-sekolah moderen
di kota-kota besar, dan memang pantas menyandang slogan tersebut. Hal ini
terbukti bahwa anak-anak cerdas banyak lahir dari sekolah mahal tersebut, dan jika
dibandingkan dengan sekolah-sekolah berlabel gratis sungguh jauh berbeda.
Namun
tidak selamanya sekolah mahal itu pintar, justru banyak anak-anak luar biasa
terlahir dari sekolah yang serba minim dan serba kekurangan, walaupun tidak
sebanyak sekolah unggul berbiaya tinggi.
Dalam
amanah undang-undang bahwa pendidikan warga negara itu ditanggung oleh Negara,
hal ini mencerminkan bahwa negara melalui anggaran pendapatan belanja negara
(APBN) harus mampu menyekolahkan anak-anak bangsa ini tanpa pandang bulu,
dengan kata lain negara wajib menanggung pendidikan anak-anak tanpa harus
mengeluarkan biaya dari orang tua siswa.
Dalam
memenuhi amanah undang-undang inilah MAN Pangkalan Balai (manpaba) sebagai
salah satu lembaga pendidikan milik pemerintah turut serta mendukung program
pemerintah menyelenggarakan program sekolah gratis, melalui program ini seluruh
siswa manpaba tidak dipungut biaya seperti SPP bulanan.
Begitu
juga dalam menerima siswa baru tahun ini manpaba tidak memungut biaya
pendaftaran sepeserpun, hal ini juga selain mendukung program pemerintah,
manpaba juga ingin memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat baik
yang mampu maupun tidak mampu untuk dididik menjadi generasi penerus yang
beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah.
Kepala
madrasah Hazdi S Pd melalui Ketua Panitia PSB Drs Jahri M Si menyatakan bahwa
tahun lalu juga tahun ini MAN Pangkalan Balai tidak memungut biaya pendaftaran
sepeserpun, kalaunpun ada biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa itu
adalah biaya perlengkapan anak-anak seperti baju, celana, rok, sepatu, dan
jilbab yang sudah diseragamkan, dan sudah diatur berdasarkan peraturan tata
tertib madrasah. Besarnya biaya seragam tersebut sama dengan harga dipasar,
tidak ada perbedaan harga bahkan bisa lebih murah dari harga di pasar, jelasnya.
Lebih
lanjut Ketua Panitia PSB ini menghimbau kepada orang tua siswa yang lulus PSB
nanti, jika ada kelebihan rezeki boleh menyumbang dana untuk membantu
pembangunan di madrasah, karena madrasah ini walaupun milik pemerintah, tidak
seluruhnya pemerintah memberikan bantuan pembangunan, selebihnya upaya
masyarakat melalui orang tua siswa, untuk itu melalui komite madrasah mari kita
berpartisipasi bersama memajukan madrasah ini dan bagi anak-anak yang kurang
mampu kita prioritaskan untuk mendapatkan beasiswa nantinya, ungkap Jahri.
“manpaba
ini milik kita semua, siapapun boleh belajar disini tanpa pandang bulu, kita
berprinsip pendidikan itu untuk semua”, tutupnya.(LS).