Selamat datang di Madrasah Aliyah Negeri Pangkalan Balai * * * * Manpaba meraih peringkat pertama Madrasah Sehat Tingkat Provinsi dan Peringkat Kedua Lomba Satker Open Source Award (SOSA) 2013 tingkat Provinsi Sumatera Selatan * * * Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1435 H

Minggu, Juli 15, 2012

SANGGAR MANPABA KISAHKAN PERCINTAAN PUTRI PERTAMA DI PANGKALAN BALAI

Do you want to share?

Do you like this story?


Pangkalan Balai - Humas
Munai Sang Srikandi, begitulah sebuah kisah yang menjadi cerita adat di Bumi Sedulang Setudung yang dijadikan tema Sendratari sanggar seni manpaba dalam pentas seni hiburan rakyat tahun ini. Sebagaimana dilantunkan oleh narrator sendratari, alkisah di bumi Pangkalan Balai dahulu ada seorang Raja yang bernama Thalib Wali memiliki seorang anak perempuan bernama Putri Munai Muning.
Seorang putri raja yang cantik rupawan, tak ayal membuat semua pemuda dari golongan bangwasan memiliki keiniginan untuk menyunting sang putri. Banyak pemuda yang mencoba menghadap raja Thalib Wali untuk meminang Munai Muning, salah satunya adalah lelaki yang memiliki kesaktian mandraguna yang kebal semua senjata dari negeri seberang.
Kedatangan pemuda ini bersama para pasukan (lanon) ke bumi Pangkalan Balai ini selain menguasai kerajaan, dengan menyiksa para penduduk. Melihat keadaan ini sang putri tidak tega, dan meminta kepada pemuda tersebut untuk menghentikan tindakan tersebut. Namun sang pemuda memiliki permintaan, bahwa dia akan menghentikan penyiksaan tersebut asal putrid Munai mau menjadi istrinya.
Sebagaimana dikisahkan oleh narrator bahwa sang putri dengan berat hati menerima permintaan pemuda tersebut, namun dibalik itu semua sang putri membuat siasat untuk membunuh pasukan pemuda tersebut.
Akhirnya sang raja dan putri bersama rakyat menggelar pesta yang menyuguhkan makanan yang lezat untuk para lanon tersebut, namun apa hendak dikata setelah makan makanan tersebut pasukan pemuda tersebut tidak ada yang bangun lagi (mati). Rupanya makanan tersebut mengandung racun. Melihat mayat yang begitu banyak raja menginstruksikan untuk membuang ke sungai, dan kepala dipisahkan dari badan. Kepala dibuang ke Tanjung Putus dan Badan dibuang ke sungai suak napal. Dan tempat ini sekarang masih ada dan menjadi ikon penting di bumi Sedulang Setudung khususunya Kota Pangkalan Balai.
Begitulah salah satu kisah adat yang dibawakan oleh sanggar seni MAN Pangkalan Balai pada Jum’at malam dihadapan ribuan penonton. Kisah putri Munai Muning ini kini menjadi kisah percintaan putri pertama di bumi Pangkalan Balai. Sanggar manpaba menampilkan kisah ini sebagai penyambung sejarah yang harus dipahami oleh generasi muda khusunya di Banyuasin.(LS).