Do you want to share?
Pangkalan Balai – Humas
Beberapa hari ini kita dikagetkan dengan tragedy kecelakaan maut yang merenggut 9 nyawa beberapa hari lalu, yang diakibatkan pengendara mobil mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dari tragedy ini setidaknya menjadi pelajaran bagi kita betapa bahayanya narkoba tersebut.
Ditengah maraknya kasus-kasus narkoba, tawuran pelajar, dan hiv aids yang seakan tidak pernah ada ujungnya di Indonesia. Kalau diibaratkan Indonesia sedang dikabuti dengan kegelapan penyalahgunaan gunaan narkoba, tawuran, dan penyakit seksual. Namun dalam kegelapan tersebut masih ada secercah cahaya lilin yang berusaha menerangi kegelapan. Itulah setidaknya menjadi gambaran apa yang dilakukan oleh BRANTAS INDONESIA (Badan Rakyat Anti Narkoba Tawuran Dan HIV AIDS), sebuah organisasi mengajak Pemuda- pemudi se-Indonesia Untuk melawan peredaran gelap dan penyalah gunaan narkoba dan Anti Tawuran serta Mencegah HIV AIDS di Indonesia, yang berkantor pusat di Medan Sumatera Utara.
Kedatangan tim Brantas pada hari Jum’at (27/1) di Kampus MAN Pangkalan Balai disambut oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas dan Kesiswaan, para relawan tersebut diantaranya Heri Dermawan, Rika Retnowati, Adistia, dan Fitri Rahmawati. Keempat relawan ini memberikan penyuluhan/penerangan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Salah seorang relawan Brantas Heri Dermawan ketika berbicara di hadapan siswa kelas X mengatakan kita harus bangga menjadi anak bangsa, tapi kebanggaan ini tercoreng oleh perilaku anak bangsa sendiri, contoh banyak anak-anak bangsa yang sudah merokok diusia 21 tahun, dengan baju seragam sekolah mereka, apakah ini anak bangsa, yang pasti itu anak bangsat, kata relawan ini ketika menyampaikan motivasinya dihadapan 220 siswa kelas X.
Permasalahan penyalahgunaan Narkoba bukan urusan pemerintah saja, tapi urusan kita semua, baik kita sebagai orang tua, guru, dan pelajar. Mau sukses jangan pakai narkoba, prestasi Yes narkoba No. (LS).
