Dalam rangka upaya mewujudkan masyarakat yang sadar hukum, Kepolisian Resort Banyuasin melalui Satlantas terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, diantaranya melalui dunia pendidikan dengan memberikan pengarahan secara langsung kepada siswa di sekolah-sekolah. Pada hari Kamis tanggal 9 Juni 2011 dalam OPS Simpatik Musi 2011 anggota satuan Polisi Lalu Lintas Polres Banyuasin berkesempatan memberikan pengarahan secara langsung di dalam ruang kelas siswa kelas XI, pembicara pada sosialisasi kali ini adalah Briptu Muji BR, yang selama ini juga aktif membina PKS di Kabupaten Banyuasin.
Dalam pengarahannya Briptu Muji mengatakan, pelanggaran tata tertib lalu lintas tertinggi dilakukan oleh pelajar, diantaranya tidak memakai perangkat pengaman kepala (helm), tidak mengenakan perlengkapan motor seperti kaca spion, dan aksi kebut-kebutan di jalan yang sering mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Bagi yang melanggar kita akan diberikan sanksi pertama teguran lisan, kedua teguran tertulis, dan ketiga tilang kata Briptu Muji.
Salah seorang siswa MAN Pangkalan Balai, Sri mengatakan bahwa pengarahan yang diberikan oleh Satlantas dalam rangka Operasi Simpatik Musi 2011 ini sangat berarti bagi saya dan teman-teman, selama ini kami banyak kurang memahami tentang berlalu lintas, sehingga kami terkadang ditegur oleh Bapak Polisi di jalanan, dengan informasi ini kami ingin sekali nyaman dan aman berkendara ke sekolah dan pulang dari sekolah, terima kasih pak polisi, kami siap menjadi siswa sadar hukum dan tertib di jalan raya, kata siswi kelas xi ipa ini sambil tersenyum.
Menanggapi Operasi Simpatik Musi 2011 yang kali ini berkunjung di MAN Pangkalan Balai, Bapak Arif Rahman yang bertindak selaku security di lingkungan MAN Pangkalan Balai berharap dengan adanya sosialisasi dari Satlantas ini, dapat menumbuhkan kesadaran siswa MAN akan keselamatan berkendara, karena selama ini banyak motor siswa yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Kepala Madrasah melalui Waka Humas Drs. Jahri, M. Si mengatakan jumlah sepeda motor yang menghuni lapangan parkir kita hampir mendekati angka 400 unit, dari 49 orang guru dan pegawai ditambah milik 500an siswa kita, jadi kalau dihitung hampir berbanding antara jumlah warga madrasah dengan sepeda motor. Kita akan berkoordinasi dengan Satlantas untuk menertibkan motor-motor yang tidak mengindahkan aturan lalu lintas, kata Jahri ketika meninjau kondisi motor di lapangan parkir.