Khusus pemerintah salah satunya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yakni PPA (Penelusuran Prestasi Akademik), BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa), dan Bidik Misi. "Nah, khusus penerima tiga beasiswa ini berjumlah 2650 orang," katanya, Sabtu (23/4/2011).
Program PPA biasanya diutamakan mahasiswa berprestasi dibidang akademik lalu kehidupanya, sedangkan program besaiswa BBM kebalikanya diutamakan dari segi kehidupan (kurang beruntung dari segi ekonomi) baru prestasi akademik. Khusus Bidik Misi penerima beasiswa ini sudah dibidik sejak mereka masih di bangku sekolah.
Sejauh ini, Lanjut Annis, Unsri belum menemukan ada mahasiswa yang tidak kuliah karena terkendala biaya, kalaupun ada mereka bisa melapor ke fakultas dan nantinya akan di carikan jalan keluar yang paling tepat. "Tak ada istilah mahasiswa tak kuliah karena terkendala biaya,"ungkapnya.
Diakui, saat ini memang Unsri masih membutuhkan sekitar 400-500 beasiswa lagi untuk mengatasi kelas ekomomis mahasiswa. Tapi itu bukanlah suatu permasalahan yang tidak ada jalan keluarnya. "Sampai saat ini tidak ada yang datang secara langsung dengan masalah seperti ini, kalaupun ada segera melapor kita siap membantu untuk memprosesnya dengan melihat dan menilai apakah benar permasalahanya karena biaya atau hal lain," ujarnya.
Bagi mahasiswa yang ingin menerima beasiswa bisa mendaftar secara online, dengan syarat umum minimal semester dua dan maksimum semester delapan dan nilai IPK memenuhi standar. Dari data didaftar secara online, nantinya akan diperifikasi untuk dicek kebenaranya dengan data fisik oleh bidang kemahasiswaan. Jika data tersebut telah akurat maka akan dikelompok untuk dibidik siapa yang lebih berhak menerima.
"Jika ada Instansi yang ingin memberikan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) Unsri siap sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang mengeluh karena tidak ada biaya," imbuhnya.
Selengkapnya berita dapat dibaca di http://www.unsri.ac.id/?act=info_detil&id=254